Generasi Muda yang Peduli Sampah serta Penghijauan

Bertemu lagi ya di tugas saya kali ini, tugas kuliah dari mata kuliah Ilmu Budaya Sosial (Softskill).

Tugas kali ini akan menceritakan secara garis besar yakni “Bagaimana sikap kamu sbg Generasi Muda dalam menyikapi masalah2 yg ada di masyarakat”

Untuk itu dr sekian banyak masalah2 yg ada di masyarakat, saya ingin menceritakan tentang “Sampah (Rumah Tangga) dan Penghijauan” krn perlu disadari bumi semakin panas, maka perlu ada penghijuan.

I. Sampah, itulah tempat pembuangan barang2 setelah digunakan, dipakai, dll. Pastinya banyak masyarakat yg telah memakai barang apapun utk membuang sampah di tempat sampah, nah masalahnya banyak orang yg membuang sampah tidak pada tempatnya. Diperlukan kesadaran diri sendiri utk membuang sampah tsb, khusus rumah tangga biasanya di depan rumah sudah ada tempat pembuangan yg memadai.

Oleh sebab itu saya sbg Generasi Muda dpt membantu masyarakat dalam hal  :
1. Untuk tidak membuang sampah sembarangan

2. Membakar sampah (berikut contoh fotonya)

Membakar Sampah

3. Memisahkan sampah2 mana yg akan bs didaur ulang dan tidak

4. Membantu masyarakat utk ikut membersihkan sampah

5. dll

II. Penghijauan, itulah kata yg tepat untuk proses menghijaukan bumi kita ini.

Dikampung2 khususnya, sudah banyak masyarakat yg melakukan penghijauan, contohnya di sekitar kali/sungai

Berikut cara sbg Generasi Muda yg bs dilakukan utk membantu masyarakat dlm hal penghijauan :

1. Memperbanyak oksigen dgn melakukan penanaman tanaman yg hijau (berikut hasil foto jika Generasi Muda byk melakukan penanaman)

Tumbuhan Hijau
2. Yang pasti membuang sampah pada tempatnya

3.  Lakukanlah dari hal yg kecil, spt menanam sayur, memelihara tanaman hias di sekitar rumah dll

4. dsb

 

 

Itulah salah satu dari sekian banyak kepedulian Generasi Muda utk peduli Sampah dan Penghijauan. Untuk itu kita sebagai Generasi Muda harus sadar akan lingkungan disekitar kita, kalau bukan kita lantas siapa lagi yg akan peduli ?

Demikianlah tugas yg sudah saya tulis menurut kemampuan saya, apabila ada hal salah mohon dimaafkan.

Sampai bertemu di tugas saya berikutnya, wassalam 🙂

Persamaan Hak serta Persamaan Derajat di Masyarakat Indonesia

PERSAMAAN HAK & PERSAMAAN DERAJAT

DI MASYARAKAT INDONESIA

Saya kembali hadir untuk menulis tugas dari dosen Ilmu Sosial Dasar (Softskill). Tugas kali ini mengenai “Apakah persamaan hak itu ?” juga “ Bagaimana persamaan derajat di dalam masyarakat Indonesia”. Mari liat tulisan dibawah ini.

Apakah persamaan hak itu ? Menurut saya adalah menyamaratakan hak manusia. Contohnya jika seorang yang sakit baik itu yang mampu atau tidak, harus mendapatkan pelayanan yang sama dan jangan dibeda-bedakan ini dari golongan yg mana. Harusnya sebagai manusia ada rasa empati / tolong-menolong.

Contoh lain jika seseorang mendapat hukuman di pengadilan, harusnya baik yang di atas, menengah, dan bawah harus sama di mata hukum. Jangan ada lagi berita seorang pejabat yg dipenjara bisa keluar masuk seenaknya bahkan keluar negeri, di sisi lain banyak yang menderita karena hanya mencuri pakaian, dll bisa dipenjara seumur hidup. Jadi ada istilah yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. 😦

Jadi saya sebagai warga negaraIndonesia, saya turut prihatin agar kejadian-kejadian ini tak terulang lagi di negeri yang tercinta ini. Untuk itu perlu adanya kesadaran diri dari masing-masing individu agar tercipta kesamaan hak dimanapun berada, baik dari tingkat RT,RW, Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten, Provinsi bahkan Se-Indonesia, amin.

———————————————————————————————————————–

Kesamaan derajat adalah sifat hubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat (timbal balik) artinya orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah negara.

 Dalam persamaan derajat di Indonesia, menurut saya ada yang baik dan tidak. Maksudnya sebagian masyarakat sudah ada persamaan derajat itu sendiri dan sebagian masyarakat masih belum merasakan adanya persamaan derajat itu.

Jadi Hak itu milik seluruh masyarakat, jangan ambil hak mereka !

Demikian tugas blog saya, wassalam 🙂

Planning Masa Depan

PLANNING MASA DEPAN

Disini saya kembali mendapat tugas dari Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar (Softskill), mengenai Planning Di Masa Depan. Untuk cerita lebih lanjutnya, mari lihat tulisan dibawah ini.

Sebelum saya sampai di kuliah, pastinya melewati pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Dulu di waktu SD, ya kira-kira kelas 4, berkeinginan menjadi dokter. Mengapa  ? Mungkin taunya bisa menyembuhkan orang.

Dimasa SMP & SMA, masih banyak cita-cita yang ingin dicapai. Seperti ingin menjadi Polisi, Pengusaha dan tentunya yang berhubungan dengan minat saya di bidang komputer dan sebangsanya. 🙂

Oleh karena itu di masa PERGURUAN TINGGI ini, saya mengambil jurusan yang tidak jauh dari minat saya yakni di bidang Sistem Informasi. Banyak hal yang saya ingin ketahui dari semua yang ada di jurusan ini, seperti aplikasi dll.

Kembali ke permasalahan, saya kuliah baru mulai tahun ini (2011) dan mengambil S1 yang berarti Insya Allah selesai ditahun 2015 (Amin) [Maaf kalau saya tidak salah hitung] 🙂

Dalam menempuh perjalanan yang berat ini, saya mempersiapkan diri dari segala aspek yang mungkin bisa menghambat saya di depan, maka dari itu diperlukan mental yang kuat bagi saya dan tak lupa untuk selalu meminta dukungan orang tua untuk mendoakan saya agar hasil yang diraih bisa untuk menempuh dunia kerja atau tamat kuliah. Yang pasti banyak juga tantangan dari luar.

Rencana saya kedepan setelah tamat kuliah (Amin), saya ingin mencari pekerjaan yang berhubungan saya dibidang komputer. Seperti analis IT, Programming Basic, dll. Sehingga saya perlu kerja keras dari sekarang di bidang itu.

Oleh karena dunia pekerjaan yang semakin sedikit, diperlukan semangat agar terus mencapai cita-cita itu, disamping perlunya dukungan pemerintah agar sistem kontrak dihapus.

Selain diatas, ada cita-cita yang lain yaitu menjadi Pengusaha dibidang yang berhubungan dengan teknologi, informasi dan komputer.

Untuk mewujudkan cita-cita saya tersebut, tak lupa doa Orang Tua juga yang tak lupa selalu berdoa kepada Allah SWT, juga beribadah, amin.

Para pembaca yang baik hatinya, cukup sekian cerita singkat dari saya, kurang lebihnya mohon maaf.

Sampai bertemu di tugas berikutnya 😀

Film Children of Heaven

Children of Heaven

PENDAHULUAN

* Latar Belakang

Kali ini, saya mendapatkan kembali tugas Softskill dari dosen. Untuk tugas Softskill kali ini, saya sendiri akan berupaya menceritakan kembali kisah dari Film “Children of Heaven”
Dimohon pembaca harap maklum kalau kali ini tidak sesempurna yang ada di pikiran pembaca sekalian.

PEMBAHASAN

* Isi

Cerita film ini mengambil lokasi di Timur Tengah, cerita awal dimulai dari seorang anak yang bernama Ali yang tinggal sangat sederhana di sebuah rumah, dia juga tinggal dengan kedua orang tuanya dan dua adiknya. Di suatu hari, ketika Ali sedang di tempat sol sepatu bermaksud untuk mengambil sepatu adiknya yang telah selesai diperbaiki ditempat tsb karena sobeknya sepatu adik Ali yang bernama Zahra.

Kemudian setelah Ali mengambil sepatu ia pun tak lupa untuk membeli kentang yang disuruh oleh ibunya yang tak jauh dari tempat ia mengambil sepatu. Sesampainya ditempat, Ali membeli kentang dan ia menaruh sepatu itu di dekat tumpukan kentang.

Sewaktu Ali membayar kentang, datanglah seorang pemulung yang sedang mengais-ais barang, dan kebetulan sepatu Zahra milik adik Ali ikut diambil oleh pemulung itu, setelah selesai melakukan pembayaran Ali kembali untuk mengambil sepatu adiknya yang ia taruh, alangkah kagetnya ketika ia melihat sepatu itu sudah tidak ada, Ali pun tampak kebinguan.

Tak lama Ali pun pulang dengan wajah sedih. Sesampainya di rumah, Zahra menanyakan sepatunya kemana, tetapi Ali menceritakan denagan jujur bahwa sepatu Zahra hilang saat Ali membeli kentang di pasar tadi. Zahra tampak menangis dan sedih, dan meminta kakaknya untuk mencari sepatu. Zahra tau bahwa ayahnya tak mungkin untuk bisa membeli sepatu dikarenakan penghasilan ayahnya yang cukup buat makan sehari-hari aja. Lalu Ali pun mencari ke seluruh gang-gang kecil, namun tak berhasil ditemukan.

Akhirnya Ali pulang dan kembali menceritakan bahwa sepatunya tidak ditemukan, dan sebagai seorang kakak yang penuh tanggung jawab ia meminjamkan sepatu miliknya untuk dipakai oleh adiknya, yang kebeteluan juga bahwa si Ali sekolah pada siang hari dan Zahra pada pagi hari. Setelah beberapa hari, kejadian meminjam sepatu ini mengakibatkan Ali sering terlambat masuk sekolah dan mendapatkan masalah atas keterlambatannya.

Di lain sisi, Zahra tetap bertekad untuk menemukan kembali sepatunya yang hilang. Ia pun mencari kesana kemari dan akhirnya menemukan kembali sepatu yang ia rasa mirip dengan punyanya.

Sepatunya itu dipakai oleh anak lain yang seusia dengannya. Setelah ditelusuri, ia menemukan bahwa anak itu adalah anak seorang tuna netra dan ia mengurungkan niatnya untuk mengambil sepatu itu karena merasa anak itu lebih baik memakai sepatunya. Dan ia kembali seperti biasa yang tetap menukar sepatu dengan kakaknya setiap harinya.

Di kemudian hari ada suatu perlombaan lari jarak jauh antar sekolah, dengan harapan ia juara ketiga. Mengapa ? padahal anak yg lain ingin mengambil juara ke satu. Karena si Ali ingin mendapatkan hadiah juara ketiga yaitu sepasang sepatu. Ia pun dengan perjuangan keras terus bertanya ke pihak sekolah agar diperbolehkan untuk mewakili sekolahnya, akhirnya setelah melalui test yang ketat Ali pun berhasil ikut lomba.

Ia pun mengabarkan kepada adiknya bahwa ia akan menjadi juara ketiga, lalu ditanya adiknya “Kenapa juara ketiga kak ?” Ali : “Karena memang utk hadiah ketiga buat kamu”. Ali pun sangat yakin akan menjadi ketiga.

Lalu lomba pun dimulai, ditengah lomba Ali teringat akan adiknya untuk memakai sepatu baru yang nanti ia menangkan. Saking semangatnya untuk lomba berlari, ia tak peduli bahwa sepatu yang ia pakai untuk berlari jebol, kakinya berdarah, dll. Karena motivasi yg ia miliki untuk mendapatkan sepatu itu.

Akhirnya tak lama ia pun menjadi juara pertama, yang membuat ia kecewa karena ia ingin mendapatkan sepatu itu. Lalu ia bertanya kepada gurunya “Apakah aku juara ketiga pak ?” Pak guru pun tertawa, ia menjawab “Kamulah juara pertamanya !” Ali pun tampak kecewa, saat di foto bersama supporternya ia tampak diam tak menentu.

Ia juga kecewa tak mendapat sepatu itu. Secara tidak kebetulan di tempat lain, sang ayah Ali membeli sepatu untuk adiknya Zahra. Ali pun sangat senang mendapat kabar itu. Dan di kemudian hari Ali memang menjadi pelari yang professional.

PENUTUP

* Kesimpulan

Kita sebagai manusia jika sudah bertekad untuk satu tujuan harus terus dilaksanakan (Maju Terus Pantang Mundur), seperti contoh film diatas. Seorang kakak yang begitu peduli kepada adiknya, yang hanya gara-gara sepatu yang rusak, untuk bisa membelikan sepatu yang baru dengan kerja keras, semangat dan tekad yang tinggi.

Ali juga mempunyai tanggung jawab yg besar agar bisa membelikan sepatu adiknya, tetapi ia malah tak dapat setelah mengnikuti lomba lari, dan ayahnya yg membeli sepatu adiknya

Sumber gambar saya ambil dari http://www.google.com

NB : Maaf jika ada kekurangan, kesalahan, dll dalam saya menulis. Karena memang saya bukan seorang penulis yang bagus, karena masih banyak kekurangan disana-sini

(NB untuk Bu Dosen) :
Maaf bu, film yang saya deskripsikan adalah film luar negeri. Bukan seperti yang diharapkan film dari dalam negeri, karena banyak dari teman saya yang mengambil dari film dalam negeri, spt contoh : Laskar Pelangi, Sang Pencerah, Surat Kecil Untuk Tuhan, dll yang sudah pasti adalah tugas Softskill ini.
Dengan begitu saya inisiatif, mengambil deskripsi dari film luar yang menurut saya sangat menyentuh hati.

Pendidikan, Kunci Atasi Masalah Kependudukan (Contohnya)

Dengan populasi yang terhitung besar dibandingkan provinsi lain, Jawa Barat menghadapi masalah kependudukan yang kompleks. Pendidikan diyakini sebagai sektor kunci dalam penanganan masalah kependudukan ini.

Demikian salah satu masalah yang mengemuka dalam media gathering Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Jawa Barat bertema Budaya, TKI, dan Ketahanan Keluarga yang digelar di Bandung, Selasa (26/5). Jabar yang memiliki penduduk sekitar 42 juta menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang menanggung masalah pendudukan yang kompleks itu. Meski berdekatan dengan ibu kota, sejauh ini Jabar masih menghadapi masalah klasik seperti tingginya angka pengangguran yang berdampak pada pengiriman tenaga kerja di luar negeri, tingginya pertumbuhan jumlah penduduk, serta tingginya angka kematian ibu dan bayi.

“Pendidikan adalah investasi terbesar untuk menyelesaikan masalah kependudukan. Namun, faktanya pendidikan kita masih buruk. Pendidikan di sini bukan sekedar bisa baca tulis, tetapi adalah kemampuan orang untuk menangkap pesan,” ujar Valentina Sagala, pendiri Institut Perempuan yang menjadi salah satu pembicara.

Dalam masalah pengiriman tenaga kerja keluar negeri misalnya, Valentina melihat latar belakangnya bukan sekedar masalah ekonomi. “Di beberapa daerah yang saya kunjungi, orang yang mengirim anaknya menjadi TKI punya rumah yang bagus. Artinya, seseorang mengirim anaknya sebagai TKI karena banyak sebab, bukan sekedar kemiskinan,” tegas Valentina.

Ia menambahkan, sangat tidak mungkin untuk melarang seseorang untuk bermigrasi sebagai TKI. Melarang migrasi melanggar hak asasi manusia. Namun, kita harus mengatur agar seseorang melakukan migrasi dengan aman, ujar Valentina. Dengan pendidikan cukup, kata Valentina, seseorang diharapkan tidak mudah terkena bujukan untuk melakukan migrasi secara ilegal.

Sementara, dalam pertambahan penduduk, pendidikan cukup juga bisa menjadi rem sekaligus mendorong peningkatan kualitas keluarga. Dari sisi alat kontrasepsi, 99 persen pasangan usia subur di Jabar sudah mengenalnya. Namun, yang menjadi masalah adalah masih tingginya jumlah pasangan usia subur. Hal ini dikarenakan masih maraknya pernikahan dini. “Di Jabar, usia pernikahan pertama perempuan adalah 18,5 tahun dan itu lebih rendah dari rata-rata nasional,” kata Sekretaris BKKBN Jabar Saprudin Hidayat . Pendidikan, kata Saprudin akan mendorong perempuan dan laki-laki untuk menikah lebih lambat.

sumber : klik disini

Ledakan Penduduk Bisa Berdampak Buruk (Berikut Contoh Nyata)

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyatakan, ledakan jumlah penduduk yang tidak terkendali akan berdampak buruk bagi lingkungan hidup.

“Para ahli demografi dan ahli lingkungan sering menggunakan istilah bunuh diri ekologi untuk mengaitkan masalah penduduk dengan lingkungan,” kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief, Senin (28/3/2011). Pernyataan Sugiri Syarief tersebut disampaikan usai membuka acara Konsultasi Bidang Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Seluruh Indonesia tahun 2011.

Sugiri menjelaskan, dengan jumlah penduduk Indonesia pada saat ini yang sebesar 237,6 juta telah banyak permasalahan sampah, banjir dan kemacetan.  “Belum lagi semakin sulitnya akses air, udara bersih dan berbagai isu perubahan iklim. Maka bisa dibayangkan apa yang terjadi jika jumlah penduduk terus bertambah dan mendekati angka 500 juta jiwa, ” katanya.

Dia mengatakan bukan tidak mungkin hal itu terjadi, jika pemerintah tidak menekan laju pertambahan penduduk maka akan jumlahnya akan terus meningkat.  “Selama 10 terakhir penduduk bertambah 32,7 juta jiwa dan rata-rata pertumbuhan 1,49 persen, pertambahan ini setara jumlah penduduk Kanada dan lebih banyak dari penduduk Malaysia,” katanya.

Jika pertumbuhan penduduk tetap 1,49 maka diperkirakan pada tahun 2045 jumlah penduduk mencapai 450 juta jiwa.  “Pada saat itu jumlah penduduk dunia diproyeksikan sembilan miliar jiwa artinya satu dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia,” katanya.

Untuk itu perlu dilakukan penekanan laju pertumbuhan penduduk agar tidak berdampak buruk khususnya bagi lingkungan dan menghambat peningkatan pendapatan penduduk.

sumber : klik disini

1.PENGARUH KEMBANGNYA PERTUMBUHAN PENDUDUK

PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.  Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke luar.

Cara Untuk mengatasi / Mengurangi Ledakan Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk – Ilmu Kependudukan Biologi

Menurut Thomas Robert Malthus pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, …), sedangkan pertambahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, …). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan di mana kita akan kerurangan stok bahan makanan.

+ Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :

  1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
  2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

+Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :

1.  Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.

2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.

3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.

4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.

sumber : klik disini 

2.PENDUDUK DAN KEBUDAYAAN

Penduduk di Indonesia kurang lebih adalah 220 juta jiwa, merupakan Negara yang paling banyak jumlah penduduknya. Semakin banyak jumlah penduduk pada suatu Negara, maka akan semakin tinggi tingkat masalah sosialnya. Cara menghitung kepadatan penduduk adalah dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area wilayah tersebut.

Piramida penduduk

Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang kelompok usia (cohort) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan di bagian kanan.

Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.

Banyaknya kematian yang dikelompokkan menurut jenis kelamin tertentu per seribu penduduk dalam jenis kelamin yang sama.

Angka kematian khusus perempuan : jumlah kematian perempuan perseribu perempuan pada pertengahan tahun.

Angka kematian khusus laki-laki : jumlah kematian laki-laki per seribu pria pada pertengahan tahun.

ANGKA KEMATIAN KASAR (CDR)

(CRUDE DEATH RATE) banyaknya kematian per 1000 penduduk dalam satu tahun di wilayah tertentu. Angka kematian kasar merupakan ratio kematian selama satu tahun dengan jumlah penduduk pertengahan tahun, angka ini merupakan bentuk angka kematian yang paling kasar dibandingkan dengan angka kematian untuk seluruh penduduk tanpa membedakan karakteristik penduduk yang bersangkutan, misal: jenis kelamin

Program transmigrasi merupakan program dengan memindahkan suatu penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain. Program ini berguna untuk mengatasi kepadatan penduduk. Karena menurut aku, dimana suatu tempat memiliki banyak penduduk maka akan semakin banyak maslah yang harus ditangani. Misalnya masalah kesehatan, pendidikan, atau masalah tanah. Maka program ini diadakan untuk memindahkan suatu tempat yang padat penduduknya ke tempat yang jarang penduduknya.

PENDUDUK DAN KEBUDAYAAN 

Penduduk itu adalah seseorang atau sekelompok orang yang menempati suatu wilayah tertentu. Masalah-masalah kependudukan dijelaskan dalam ilmu demografi, dalam aspek sosiologi, ekonomi, dan geografinya.

Kebudayaan itu sendiri adalah suatu kebiasaan yang dilakukan oleh sekumpulan manusia atau masyarakat pada daerah tertentu. Maka tak akan ada kebudayaan bila manusia dan masyarakat tidak ada. Dan sebaliknya, dimana ada manusia dan masyarakat maka disana pasti ada sebuah kebudayaan.

sumber : klik disini